8 Tips Cara Menggunakan Kamera Mirrorless Untuk Mengambil Foto Makro Yang Maksimal
Fotografi makro adalah seni dan teknik fotografi yang memungkinkan pengambilan gambar berukuran besar dengan detail yang kaya. Fotografi makro sering digunakan untuk memotret bunga, serangga, atau objek kecil lainnya. Fotografi makro merupakan bidang fotografi yang memerlukan keterampilan dan teknik unik, termasuk menyiapkan kamera dan perlengkapannya, memilih subjek dan latar belakang, serta mendapatkan pencahayaan yang tepat.
Kamera mirrorless adalah kamera digital yang menggunakan sistem mirrorless dan berukuran lebih kecil serta ringan dibandingkan kamera SLR digital tradisional. Kamera mirrorless dengan lensa yang dapat diganti memungkinkan pengguna menggunakan lensa makro untuk memperbesar subjek hingga rasio 1:1 atau lebih besar.
Berikut beberapa tips mengambil foto makro dengan kamera mirrorless:
- Pilih lensa makro yang tepat
Memilih lensa makro yang tepat adalah kunci untuk mengambil foto makro berkualitas tinggi. Lensa makro memiliki kemampuan memperbesar objek dengan rasio 1:1 atau lebih tinggi. Lensa makro seringkali memiliki jarak fokus minimum yang lebih pendek, sehingga memungkinkan fotografer mengambil foto dari posisi yang lebih dekat dengan subjek. - Gunakan tripod
Karena fotografi makro memerlukan banyak detail, pergerakan kamera yang kecil sekalipun dapat memengaruhi hasil akhir. Gunakan tripod untuk menahan kamera dengan stabil saat mengambil foto. Ini akan membantu menghindari gambar buram atau buram. - Siapkan pencahayaan yang tepat
Cahaya merupakan faktor penting dalam fotografi makro. Memilih sumber cahaya yang tepat dan memposisikannya dengan baik dapat membantu meningkatkan detail dan menekankan tekstur subjek Anda. Gunakan pencahayaan alami atau studio untuk hasil yang lebih baik. - Fokus yang akurat
Saat mengambil foto makro, area fokusnya sangat sempit. Oleh karena itu, memfokuskan kamera dengan benar penting dilakukan untuk mendapatkan gambar yang jelas dan detail. Gunakan mode fokus manual pada kamera Anda dan gunakan alat bantu fokus seperti zoom digital untuk membantu Anda fokus pada subjek Anda. - Perhatikan latar belakang
Latar belakang yang buram atau tidak menarik dapat mengalihkan perhatian subjek Anda. Pastikan untuk memilih latar belakang yang tepat untuk mengesankan subjek Anda. Anda dapat menggunakan lensa dengan aperture lebih lebar untuk menciptakan efek buram latar belakang dan menekankan fokus pada subjek.
Fotografi makro dengan kamera mirrorless membutuhkan keterampilan dan peralatan yang tepat. Dengan memilih lensa makro yang tepat, menggunakan tripod, mengatur pencahayaan yang tepat, memfokuskan kamera dengan benar, dan memperhatikan latar belakang, Anda dapat mengambil foto makro yang menakjubkan dengan kamera mirrorless Flip. - Gunakan mode pemotretan burst atau kontinu
Saat Anda mengambil foto makro, gerakan sekecil apa pun dapat mengaburkan subjek Anda. Oleh karena itu, gunakan mode Burst atau Burst untuk mengambil banyak foto dalam waktu singkat. Dengan cara ini Anda dapat memilih gambar terbaik dari beberapa foto yang Anda ambil. - Gunakan tombol rana jarak jauh
Menggunakan kabel pengunci atau pelepas rana jarak jauh dapat membantu Anda meminimalkan pergerakan kamera saat mengambil foto makro. Dengan cara ini, Anda terhindar dari getaran yang dapat merusak kualitas gambar. - Jangan takut untuk mencoba
Fotografi makro adalah bidang yang memiliki banyak ruang untuk eksperimen kreatif. Bereksperimenlah dengan sudut dan posisi pengambilan gambar yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang unik dan menarik. Bereksperimen dengan aperture dan pencahayaan juga dapat menciptakan efek yang menarik. Jangan takut untuk mencoba bermain judi di betberry karena udah pasti terjamin gacornya.
Secara keseluruhan, fotografi makro adalah bidang yang membutuhkan keterampilan dan teknik unik. Dengan kamera mirrorless dan lensa makro yang tepat, Anda dapat mengambil foto makro yang luar biasa dan kaya detail. Dengan memperhatikan tips di atas, Anda bisa menghasilkan foto makro yang memukau. Jangan takut untuk bereksperimen dan temukan gaya fotografi makro Anda sendiri.
Bagaimana Cara Memilih Lensa untuk Kamera Mirrorless Sesuai Objek Yang Ingin Diambil?
Lensa kamera mirrorless sebenarnya sudah ada di pasaran selama puluhan tahun, namun baru beberapa tahun terakhir ini benar-benar menarik perhatian masyarakat. Banyak fotografer profesional yang menggunakan kamera DSLR sebagai senjata utamanya, namun kini tak sedikit pula yang menambahkan kamera mirrorless pada perlengkapan tempurnya, tentunya dengan pertimbangan tertentu.
Kamera mirrorless umumnya lebih ringan dan lebih kecil dibandingkan kamera DSLR. Selain itu, kamera mirrorless dikatakan lebih senyap, praktis, dan cocok untuk pengguna dari semua kalangan.
Sebelum membeli kamera mirrorless, Anda perlu mengingat apa kebutuhan Anda. Sama seperti kamera DSLR, kamera mirrorless memiliki beragam lensa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti kejelasan, distorsi, kecepatan, dan tentu saja dompet Anda. Berikut tips memilih lensa untuk kamera mirrorless Anda.
Bagaimana memilih lensa mirrorless?
1. Perhatikan Kebutuhan
Jika kita rangkum, kamera mirrorless setidaknya dapat dibagi menjadi tiga jenis: konsumen, anggaran, dan profesional. Kamera profesional di sini tidak serta merta menjamin penggunanya akan mendapatkan hasil yang profesional, melainkan berarti kamera tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fotografer profesional.
Fotografer profesional tetap harus berhati-hati dalam memilih lensa yang tepat. Hal ini tergantung pada kebutuhan. Ingat, lensa menentukan jenis foto yang akan Anda dapatkan, apakah itu penglihatan, ketajaman, atau warna dan blur. Pada dasarnya, tidak ada lensa yang ideal, artinya tidak ada lensa yang dapat memenuhi setiap kebutuhan.
Perhatikan kebutuhan Anda saat memilih lensa untuk kamera mirrorless Anda. Jangan memilih lensa makro untuk penggunaan sudut lebar. Anda harus berhati-hati dalam memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan pemotretan potret, close-up, atau telefoto Anda. Jika tak mau repot, Anda bisa memilih lensa universal atau lensa kit untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti pernikahan.
2. Memotret Objek Jarak Jauh
Jika Anda sering memotret objek jauh, Anda harus menggunakan lensa zoom telefoto atau sekadar lensa telefoto. Secara umum, panjang fokus setara lensa jenis ini pada sensor penuh 35mm adalah antara 24mm – 200mm. Keunggulannya adalah Anda dapat menggunakan lensa ini untuk berbagai keperluan.
Baru-baru ini, banyak lensa telefoto yang dirancang untuk mengambil foto dengan kualitas yang konsisten, seperti fokus otomatis yang lebih cepat, stabilisasi gambar yang lebih baik, dll. Lensa telefoto memiliki panjang fokus yang lebih panjang. Perlu dicatat bahwa Anda tidak boleh terkecoh dengan nilai panjang fokus awal yang kecil.
3. Memotret Kegiatan Sehari-hari
Lensa di sebelah kanan merupakan lensa zoom standar untuk pengambilan gambar potret lanskap, wajah, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Lensa ini memiliki rentang panjang fokus yang lebih sempit dibandingkan lensa telefoto, sehingga cocok untuk foto lanskap dan potret alam. Anda juga harus memperhatikan nilai aperture (f) dan tingkat kecerahan yang stabil pada lensa Anda.
Menetapkan nilai f di sini bisa sangat menarik dan menentukan hasil akhirnya. Anda dapat dengan mudah membuat efek blur dengan meningkatkan f dan kecerahan. Biasanya, bokeh dicapai pada lensa zoom standar dengan mengatur f-number antara f/2.8 dan f/4.0.
4. Memotret Objek Bergerak dan Wildlife
Jika digunakan pada kamera DSLR/SLR, lensa superzoom biasanya berukuran berat dan besar. Namun, ada beberapa lensa superzoom yang ringan dan relatif kecil untuk kamera mirrorless. Sebagai perbandingan, lensa DSLR dapat memiliki berat hingga 2kg, sementara beberapa lensa superzoom mirrorless memiliki berat kurang dari 1kg.
Lensa super zoom sering digunakan oleh orang-orang yang suka memotret objek bergerak, seperti acara olah raga, dimana objek yang difoto adalah atlet yang sedang berlarian. Selain itu, lensa super zoom juga cocok untuk memotret binatang liar dan objek liar lainnya. Untuk mengatasi cuaca buruk, terutama saat memotret pemandangan alam, sebaiknya siapkan lensa anti debu.
5. Lensa Fix? Kenapa Tidak?
Lensa ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Keunggulannya adalah kualitas gambarnya lebih baik dibandingkan lensa zoom atau telefoto. Selain itu keunggulan lainnya adalah fleksibilitas desain, ukuran dan aperture yang lebih baik dibandingkan lensa kamera DSLR. Kekurangannya adalah lensa prime tidak lebih praktis dibandingkan lensa lainnya, bahkan jenis lensa yang sama pada kamera digital.
Bagi mereka yang menganggap bokeh sebagai kriteria utama kualitas foto, lensa prima ini adalah pilihan terbaiknya. Memang benar bahwa lensa fokus tunggal dengan aperture sekitar f/1.8 sudah cukup untuk mengambil foto seperti bokeh, namun jika Anda menginginkan hasil yang lebih baik, penting untuk menggunakan lensa fokus tetap dengan aperture yang lebih lebar.
6. Focal Lenght
Elemen terpenting dari lensa kamera adalah panjang fokus. Ini menentukan jenis lensa dan apa yang difoto.
Focal Lenght | Lensa Type | Objek Pada Umumnya |
8mm – 24mm | Ultra wide angle (fisheye) | Panorama, skyscapes, artistik |
24mm – 35mm | Wide angle | Interiors, arsitektur, landscape |
35mm – 85mm umumnya 50mm | Standar | Umum |
85mm – 135mm | Portraits, candid | Foto jarak dekat |
135mm – 300mm | Medium telephoto | Action, Close sports |
300mm+ | Super telephoto | Sport jarak jauh, wildlife, nature, astronomy |
7. Crop Factor
Lensa panjang fokus ditentukan untuk kamera yang dilengkapi dengan sensor “full frame” 35 mm. Kebanyakan DSLR (Nikon, Canon), kamera mirrorless APSC (Canon, Sony ILC, Nikon, Fujifilm), dan kamera mirrorless mikro-ketiga (Lumix dan Olympus) menggunakan sensor yang lebih besar. Kita dapat menghitung “panjang fokus efektif” suatu lensa dengan mengalikan panjang fokusnya. Lensa cocok dengan faktor krop kamera.
Sebelum membeli lensa apa pun, Anda harus mengetahui faktor krop kamera Anda dan menggunakannya untuk menghitung panjang fokus lensa sehingga Anda dapat menentukan lensa mana yang akan memberikan efek yang diinginkan.
Baca Juga : Bagaimana Fotografi Menjadi Seni
Menjadi Seorang Fotografer Yang Baik
Menjadi seorang fotografer yang baik itu bukanlah hal yang mudah. Anda perlu menghabiskan banyak waktu untuk belajar dan berlatih. Ini adalah seni yang membutuhkan keterampilan, kreativitas, dan pemahaman teknis. Fotografi adalah tentang menangkap emosi dan membuat karya yang berkualitas tinggi.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjadi fotografer yang baik
Pertama, Anda perlu memiliki kamera yang tepat. Tergantung pada jenis fotografi yang ingin Anda lakukan, Anda harus memilih kamera yang tepat. Ada berbagai macam kamera yang tersedia, jadi pastikan Anda memilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Kedua, belajar tentang teknik fotografi. Anda harus mempelajari tentang cara menggunakan kamera Anda dan bagaimana cara mengambil gambar yang baik. Anda juga harus mempelajari tentang keterampilan pencahayaan, komposisi, dan lainnya.
Ketiga, mengembangkan keterampilan mengedit. Anda harus mengembangkan keterampilan mengedit foto Anda. Hal ini penting karena mengedit dapat membantu Anda meningkatkan kualitas gambar yang Anda hasilkan. Anda harus mempelajari tentang berbagai program pengolah gambar seperti Adobe Photoshop dan Lightroom.
Keempat, mempelajari tentang komposisi. Komposisi adalah salah satu keterampilan yang harus Anda miliki untuk menjadi seorang fotografer yang baik. Komposisi adalah cara Anda menyusun elemen dalam sebuah gambar untuk menciptakan kesan yang ingin Anda sampaikan.
Kelima, mengembangkan gaya fotografi Anda. Setiap orang memiliki gaya fotografi yang berbeda. Anda harus terus mengembangkan gaya fotografi Anda dengan berlatih dan mencari inspirasi dari fotografer lain.
Keenam, mengasah keterampilan teknis. Keterampilan teknis adalah keterampilan yang harus Anda miliki untuk menjadi seorang fotografer yang baik. Keterampilan ini berbeda untuk setiap jenis fotografi, jadi pastikan Anda memilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kalian juga bisa mengasah ketrampilan teknis dengan bermain judi di ioncasino yang memiliki banyak permainan.
Ketujuh, berlatih dan terus belajar. Berlatih dan belajar adalah cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan Anda sebagai fotografer. Anda harus terus melakukan sesi latihan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kreativitas Anda.
Kedelapan, mencari inspirasi. Anda harus terus mencari inspirasi untuk mengembangkan gaya fotografi Anda. Anda dapat mencari inspirasi dari fotografer lain, buku, majalah, atau internet.
Kesembilan, membangun jaringan Anda. Fotografi adalah tentang hubungan. Anda harus membangun jaringan dengan orang lain yang bergerak di industri fotografi. Hal ini akan membantu Anda menemukan pekerjaan dan mengembangkan karir Anda sebagai fotografer.
Kesepuluh, jadilah konsisten. Konsistensi adalah kunci untuk menjadi seorang fotografer yang baik. Anda harus terus berlatih dan membuat karya yang berkualitas tinggi. Jangan berhenti berlatih dan berusaha untuk meningkatkan keterampilan Anda.
Itulah beberapa tips untuk menjadi seorang fotografer yang baik. Ingatlah bahwa fotografi adalah sebuah seni. Anda harus memiliki keterampilan teknis dan kreativitas untuk menciptakan karya yang berkualitas tinggi. Jadi, jangan ragu untuk memulai karir Anda sebagai fotografer dan mulailah berlatih sekarang.
Baca juga : Bagaimana Fotografi Menjadi Seni
Bagaimana Fotografi Menjadi Seni
Meskipun fotografi dengan cepat menjadi populer setelah penemuannya, beberapa hal yang tidak kalah populer di kala itu hingga sekarang yaitu banyaknya orang beramai-ramai untuk daftar judi slot online dan itu terutama dianggap sebagai kerajinan dan bukan bentuk seni sama sekali. Selama hampir seratus tahun ia tidak mendapat tempat di pameran seni atau galeri seni, dan fotografer hanya dilihat sebagai teknisi, bukan seniman. Namun, ini berubah dengan karya inovator seperti Alfred Stieglitz dan Ansel Adams, yang mengubah persepsi fotografi dan mengangkatnya menjadi seni rupa.
Fotografer telah menganggap diri mereka seniman jauh sebelum Alfred Stieglitz datang, tetapi dunia seni tidak. Stieglitz adalah orang pertama yang memperkenalkan fotografi ke dalam galeri seni pada tahun 1900-an, pertama dengan mendirikan miliknya sendiri, yang disebutnya “Galeri Kecil Pemisahan Foto” pada tahun 1905 dan kemudian “291” dari tahun 1908.
Di galeri Stieglitz-lah foto-foto pertama kali dipamerkan bersama lukisan dan patung dan diberi status yang sama dengan karya seni. Ini tentu saja termasuk gambar Stieglitz sendiri, yang membuktikan melalui komposisi dan kualitasnya bahwa foto tidak hanya dapat melakukan apa yang dilakukan lukisan, tetapi juga berdiri sendiri sebagai karya seni yang unik.
Galeri Unik Seputar Fotografi
Di galeri Stieglitz pula, seniman modern pertama kali memahami potensi fotografi sebagai bentuk seni. Salah satu contoh terbaik adalah Man Ray, yang menemukan fotografi berkat Stieglitz dan kemudian menjadi salah satu fotografer paling serba bisa di abad ke-20, terutama terkenal dengan permainan kata visualnya pada biola Ingres.
Stieglitz sendiri tidak pernah berhenti berinovasi, dengan potret-potret yang tidak biasa seperti seri di tangan istrinya, pelukis Georgia O’Keeffe, dan karya-karya yang hampir abstrak seperti seri Equivalent-nya foto awan dan langit, yang seringkali berorientasi tidak konvensional.
Tokoh besar lainnya dalam perkembangan fotografi seni rupa adalah Ansel Adams. Karyanya tidak hanya memecahkan landasan estetika baru, tetapi juga mendukung gerakan lingkungan awal di Amerika Serikat. Dia juga mengembangkan sistem baru untuk mengontrol eksposur dan kontras yang memberikan fotonya kerenyahan dan kedalaman yang jarang terlihat sebelumnya.
Dalam banyak hal, ia mengembangkan karya para master yang melukis cahaya luhur alam liar Amerika yang hebat, dan dalam prosesnya ia menetapkan standar baru untuk fotografi lanskap.
Selain itu, kolaborator Ansel Adams mendirikan Departemen Fotografi Museum of Modern Art di New York, yang memiliki pengaruh penting terhadap persepsi fotografi di dunia seni. Beberapa karya Adams pertama kali dipamerkan di sana, termasuk salah satu fotonya yang paling mencolok:
Kontribusi Untuk Menghasilkan Hasil Foto Yang Bagus
Banyak orang lain telah berkontribusi pada pengembangan fotografi sebagai bentuk seni sejak penemuannya pada tahun 1820-an, tetapi Alfred Stieglitz, Ansel Adams dan kolaborator mereka membuat beberapa kontribusi paling signifikan untuk perkembangan itu.
Dari akhir abad ke-19 hingga paruh pertama abad ke-20, karya mereka selamanya mengubah persepsi fotografi. Yang terpenting, mereka membawa fotografi ke dunia galeri seni dan museum, di mana mereka mengungkapkan potensi sebenarnya melalui karya perintis.
Baca juga : Bagaimana Memilih Fotographer
Bagaimana Memilih Fotographer
Memilih fotografer seperti memilih profesional kasinogaul lain untuk melakukan pekerjaan itu. Semua orang yang pernah menyelenggarakan sesi foto tahu betapa sulitnya menemukan fotografer yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dan mampu mewujudkan ide atau proyek Anda. Ada banyak fotografer yang menawarkan layanan mereka, dan karena mereka semua bekerja dalam gaya dan genre yang berbeda dan menggunakan alat dan peralatan yang berbeda, tidak semua orang memiliki keterampilan atau pengalaman yang relevan yang akan membantu mereka melakukan tugas tersebut. Jadi, apa yang harus Anda perhatikan dengan cermat ketika memilih satu fotografer yang dapat melakukan pekerjaan dengan tepat?
Ada tiga jenis fotografer: pemula, profesional, dan fotografer top.
Fotografer pemula sering mengubah gaya, harga, dan sikap mereka terhadap pekerjaan. Ini adalah kategori fotografer yang kurang pengalaman dan portofolio yang kuat. Oleh karena itu, setiap klien baru bagi mereka adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang sebagai seorang profesional, sehingga tarif mereka lebih rendah dan hasil yang baik tidak dijamin. Namun demikian, banyak dari mereka dapat menghasilkan hasil yang baik.
Fotografer profesional memiliki seperangkat keterampilan yang memadai dan menjamin tingkat kualitas yang stabil. Fotografer semacam itu memiliki pengalaman substansial dan tahu apa nilainya. Biaya pekerjaan mereka tidak jatuh di bawah tingkat tertentu, mereka tidak memotret apa pun, dan memiliki reputasi tertentu di kota Anda. Mereka memiliki portofolio berkualitas tinggi, situs web pribadi, dan mereka mengelola media sosial. Para profesional menghabiskan waktu luang mereka untuk pelatihan dan peningkatan keterampilan mereka lebih lanjut.
Fotografer top akan memberi Anda hasil yang fantastis dan menangani tugas yang paling sulit di bidang keahlian mereka, seperti dalam fotografi produk atau fotografi pernikahan. Biaya pekerjaan mereka tergantung pada merek, organisasi, majalah tempat mereka bekerja, berapa banyak tokoh media yang ada dalam portofolio mereka, dan penghargaan apa yang mereka miliki.
Banyak fotografer mengklaim bahwa mereka memiliki banyak pengalaman dan menyebut diri mereka profesional. Tapi bagaimana Anda bisa tahu apakah mereka jujur? Dari artikel ini, Anda akan mempelajari elemen kunci yang perlu Anda pertimbangkan dan pertanyaan mana yang harus diajukan kepada fotografer sebelum memesan sesi foto.
Portofolio
Perhatikan baik-baik foto-foto saat melakukan riset online.
Dengan meminta Anda untuk melihat foto dengan penuh perhatian, saya mengundang Anda untuk memperhatikan detail yang kebanyakan orang lihat pada pandangan pertama. Pertama, saya ingin menjelaskan kepada Anda mengapa orang-orang terlihat berbeda di foto meskipun berpose dengan cara yang sama.
Ini adalah pengaturan pencahayaan yang mendefinisikan seperti apa seseorang di foto. Dengan pencahayaan yang tepat, setiap orang akan terlihat fotogenik. Dan tergantung pada seberapa baik seorang fotografer memposisikan kepala subjek dalam kaitannya dengan sumber cahaya atau menyiapkan peralatan pencahayaan di studio foto akan bergantung apakah pencahayaan melengkapi penampilan seseorang atau tidak. Anda mungkin tidak menyadarinya pada awalnya, tetapi cahaya dan posisinyalah yang memengaruhi seberapa baik fitur wajah ditekankan. Misalnya, jika sumber cahaya terletak atau ditempatkan terlalu tinggi (misalnya, matahari di puncak atau bola lampu di bawah langit-langit yang tinggi), bayangan dari alis akan menutupi mata, atau bayangan hidung akan jatuh di bibir.
Cahaya dapat membentuk wajah seseorang sedemikian rupa sehingga tampak lebih ramping atau lebih muda. Ada pengaturan pencahayaan yang dapat menambahkan drama pada gambar, membuatnya terlihat lembut dan lapang, menyembunyikan noda, atau membuat kerutan halus kurang terlihat. Jadi, jika fotografer mengetahui cara menggunakan alat pengubah cahaya, misalnya reflektor dan softbox, untuk mencapai efek ini, pastikan kulit Anda akan terlihat bercahaya dan Anda akan ditangkap dalam cahaya terbaik. Tanyakan kepada fotografer peralatan apa yang akan dia gunakan.
Retouching
Retouching potret dianggap baik ketika tekstur kulit dipertahankan, dan warnanya terlihat alami. Jika kulit terlihat kusam, memiliki sedikit rona (hijau, merah, biru) atau terlalu halus, jika Anda melihat banyak rambut berkibar, kerutan pada pakaian, itu menandakan bahwa fotografer tidak terampil dalam retouching.
Beri tahu fotografer apakah Anda perlu foto Anda diperbaiki dan tanyakan padanya selama konsultasi apakah dia bisa melakukannya.
Ulasan
Banyak orang tidak terbiasa difoto dan bagi sebagian orang memesan sesi fotografi lebih dari sekadar pergi ke dokter gigi. Adalah tugas fotografer untuk membantu model merasa percaya diri dan nyaman. Seorang fotografer profesional menciptakan lingkungan yang mudah untuk bekerja, dan orang tersebut tidak merasa takut dengan prosesnya.
Periksa ulasan di media sosial (Facebook, Instagram, Google, Yelp) dan lihat apakah orang-orang mengonfirmasi bahwa mereka senang dengan hasil dan karya fotografer. Ini adalah pertanda baik jika orang mengatakan bahwa fotografer membuat mereka merasa diterima dan nyaman dengan prosesnya.
Harga
Tarif fotografi bervariasi tergantung pada lokasi, pengalaman fotografer, dan peralatan yang digunakannya. Harga sesi foto merupakan kriteria penting dalam memilih fotografer, tetapi tidak harus menjadi salah satu yang menentukan. Biasanya, semakin berharga karya seorang fotografer, semakin banyak ia akan mengenakan biaya untuk jasanya. Pertimbangkan sesi foto sebagai investasi, dan jangan puas dengan harga yang lebih rendah jika Anda tidak yakin dengan kualitas pekerjaan fotografer.
Fotografer profesional memiliki situs web pribadi yang biasanya mencantumkan harga untuk semua jenis layanan fotografi. Jika informasi ini tidak tersedia, hubungi fotografer dan hitung biaya sesi foto.
Lihat Juga : 6 Kamera Terbaik 2022 Untuk Fotografer
Seorang fotografer harus menghitung harga sesi foto dan membenarkannya sehubungan dengan biaya peralatan, sewa studio, waktu yang dia investasikan dalam sesi Anda (persiapan, proses pemotretan, dan pengeditan) dan jumlah klien/hari yang bersedia membayar jasanya.
6 Kamera Terbaik 2022 Untuk Fotografer
Sebagian besar kamera digital sekarang hadir dengan fitur video canggih yang akan mengesankan videografer mana pun, tetapi roti dan mentega dari sebagian besar kamera masih fotografi. Baik Anda sedang mencari kamera hackerslot yang sempurna untuk mendokumentasikan petualangan perjalanan Anda, model yang dapat menangkap lanskap yang indah, atau kamera cepat untuk mengikuti olahraga dan margasatwa, tidak ada kekurangan pilihan di luar sana, termasuk banyak pilihan yang lengkap. cukup untuk memenuhi semua cara dan gaya fotografi. Yang terpenting adalah memilih kamera yang sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan preferensi ergonomis Anda.
Perlu dicatat bahwa kinerja keseluruhan kamera dapat bervariasi secara drastis tergantung pada lensa yang Anda gunakan. Lensa Anda memengaruhi jumlah cahaya yang masuk ke kamera, kedalaman bidang gambar, perilaku fokus otomatis, dan kinerja stabilisasi, dan itu tanpa menyebutkan aspek fisik lensa Anda, yang dapat memengaruhi portabilitas kamera. Karena itu, demi konsistensi dan kemudahan penggunaan, saat ini kami menguji kamera dengan lensa kit standar mereka.
Kami telah menguji lebih dari 70 kamera, dan di bawah ini Anda akan menemukan rekomendasi kami untuk membeli kamera terbaik untuk berbagai jenis fotografi. Pilihan ini dipilih tidak hanya berdasarkan kinerja keseluruhannya, tetapi juga set fitur dan harganya. Untuk opsi lainnya, lihat rekomendasi kami untuk kamera terbaik untuk fotografi satwa liar, kamera terbaik untuk fotografi lanskap, dan kamera terbaik untuk fotografi cahaya rendah.
Sony α7C
Jika Anda mencari kamera yang dapat mengambil foto perjalanan yang menakjubkan tanpa banyak beban dan berat, tidak ada yang lain selain Sony 7C. Ini adalah salah satu kamera full-frame terkecil di pasaran, ukurannya mendekati beberapa kamera APS-C 6×00 Sony. Selain itu, ia memiliki sensor full-frame 24 megapiksel yang akan memberi Anda kualitas gambar yang luar biasa dan kinerja cahaya rendah yang lebih baik.
Meskipun ringkas, kamera ini masih memiliki EVF kecil, yang berguna saat terlalu terang untuk mendapatkan tampilan yang jelas di layar kamera. Ini juga dilengkapi dengan stabilisasi gambar dalam-tubuh (IBIS), sehingga Anda dapat menggunakan lensa yang distabilkan secara non-optik dan mendapatkan bidikan yang jelas dalam cahaya rendah atau merekam video genggam. Daya tahan baterainya luar biasa, jadi Anda tidak perlu khawatir kehabisan daya saat melakukan perjalanan jauh. Ini memiliki teknologi autofokus terbaru dari Sony, dengan deteksi wajah/mata terintegrasi dan pelacakan subjek kontinu intuitif yang tetap bersama subjek Anda bahkan ketika mereka bergerak di sekitar bingkai.
Yang mengatakan, ini bukan kamera yang paling nyaman untuk memotret; kami akan menyukai jendela bidik yang lebih besar, lebih nyaman, dan tombol yang lebih dapat disesuaikan. Selain itu, meskipun bodinya sangat portabel untuk kamera full-frame, lensa full-frame masih bisa menambah banyak, berat, dan biaya, meskipun opsi lensa yang lebih ringkas memang ada. Jika itu terdengar seperti masalah bagi Anda, Sony 6400 adalah alternatif APS-C yang tangguh, tetapi tidak memiliki IBIS dan memiliki masa pakai baterai yang lebih pendek. Jika tidak, 7C mencentang semua kotak untuk fotografi perjalanan berkualitas tinggi.
Sony RX100 VII
Jika Anda lebih suka menggunakan compact lensa tetap saat bepergian, pertimbangkan Sony RX100 VII. Meskipun tidak memiliki keserbagunaan kamera lensa yang dapat diganti-ganti seperti Sony 7C, ini adalah kamera yang sangat ringkas yang dapat dimasukkan ke dalam saku jas, sehingga sangat mudah untuk dibawa bepergian. Menjadi kamera premium, Anda masih mendapatkan sistem fokus otomatis canggih yang melakukan pelacakan pekerjaan yang fantastis dan menjaga subjek yang bergerak tetap fokus. Lensa Zeiss bawaannya mencakup rentang panjang fokus yang lebar, dari 24mm hingga 200mm (setara full-frame), sehingga Anda dapat mengambil bidikan yang lebih lebar atau memperbesar subjek yang jauh. Ini juga memiliki EVF pop-up, dan meskipun kecil, tetap dapat membantu untuk memilikinya dalam kondisi yang sangat cerah. Meskipun demikian, tidak nyaman untuk memotret karena faktor bentuknya yang lebih kecil. Ini juga memiliki masa pakai baterai yang jauh lebih pendek daripada 7C dan berkinerja lebih buruk dalam cahaya redup karena sensornya yang lebih kecil.
Dapatkan 7C jika Anda menginginkan kamera dengan lensa yang dapat diganti dengan sensor full-frame. Jika portabilitas dan kesederhanaan adalah prioritas utama Anda, RX100 VII adalah alternatif yang bagus untuk bepergian.
Fujifilm X100V
Fujifilm X100V adalah kamera terbaik yang kami uji untuk fotografi jalanan, menggabungkan portabilitas dengan kualitas gambar yang Anda dapatkan dari sensor APS-C resolusi tinggi. Ini cukup portabel untuk dibawa-bawa dengan cukup hati-hati, dan Anda dapat dengan mudah memasukkannya ke dalam tas kecil atau saku mantel. Ini juga memiliki lensa built-in yang tajam dengan panjang fokus setara 35mm, yang cukup lebar untuk menangkap pemandangan yang lebih sibuk tetapi tidak terlalu lebar sehingga Anda juga tidak dapat mengambil potret jalanan atau foto subjek yang terisolasi.
Desain kamera mengambil inspirasi dari kamera pengintai vintage, dengan jendela bidik hybrid diimbangi dari bagian tengah bodi. Dengan membalik sakelar, Anda dapat beralih dari jendela bidik optik dengan tampilan subjek dan lingkungan sekitar tanpa gangguan, mendorong lebih banyak interaksi dengan lingkungan Anda, ke jendela bidik elektronik yang memungkinkan Anda melihat pratinjau pengaturan pencahayaan. Ini memberikan kualitas gambar keseluruhan yang luar biasa dengan penanganan noise yang mengesankan pada ISO yang lebih tinggi, menghasilkan gambar yang tajam dengan noise minimal bahkan dalam kondisi yang lebih redup.
Meskipun demikian, kamera ini tidak memiliki fitur stabilisasi gambar, yang membuatnya lebih sulit untuk mendapatkan gambar yang stabil saat memotret dengan genggam pada kecepatan rana yang lebih lambat. Selain itu, meskipun sistem fokus otomatisnya bagus secara keseluruhan, ini bukan yang paling andal dalam melacak wajah yang bergerak, yang merupakan kunci saat mengambil foto orang di jalanan. Meskipun demikian, ini masih merupakan kamera terbaik untuk fotografi jalanan yang telah kami uji, berkat ukurannya yang ringkas, jendela bidik hybrid, dan kualitas gambar yang sangat baik.
Sony α7 III
Kamera terbaik untuk fotografi lanskap yang kami uji adalah Sony 7 III. Meskipun sekarang telah digantikan oleh Sony 7 IV, kamera yang dibuat dengan baik ini tetap menjadi pilihan populer di kalangan pendatang baru dan penggemar fotografi. Kamera ini menggunakan sensor full-frame 24 megapiksel yang menghasilkan gambar berkualitas sangat tinggi dengan banyak rentang dinamis untuk memberi Anda lebih banyak lintang saat memproses foto Anda.
Ini sangat cocok untuk fotografi lanskap berkat daya tahan baterainya yang luar biasa yang akan bertahan selama pemotretan berhari-hari yang panjang tergantung pada kebiasaan penggunaan Anda. Ini memiliki layar miring untuk membantu Anda menyusun bidikan dari sudut yang lebih rendah. Rasanya sangat nyaman untuk memotret karena pegangan dan jendela bidiknya yang besar, serta menawarkan beberapa tombol dan pengaturan yang dapat disesuaikan. Itu juga dilengkapi dengan dua slot kartu SD untuk pemotretan yang lebih lama, atau jika Anda ingin menyimpan cadangan saat bepergian.
Sayangnya, itu tidak tahan cuaca, jadi Anda mungkin cenderung tidak membawanya saat mendaki dalam kondisi cuaca buruk. Itu juga tidak memiliki sistem menu yang paling intuitif, dengan pengaturan yang lebih canggih terkubur dalam submenu yang membingungkan dan tidak ada navigasi layar sentuh. Terlepas dari kekurangannya, bagaimanapun, ini masih salah satu kamera terbaik untuk fotografer yang memotret banyak lanskap, dan juga cukup fleksibel untuk jenis fotografi lainnya.
Nikon Z 6II
Kamera terbaik untuk fotografer yang tertarik dengan olahraga dan satwa liar adalah Nikon Z 6II. Model lensa full-frame yang dapat diganti ini memiliki bodi tahan cuaca yang terasa dibangun dengan baik dan sangat nyaman untuk digunakan memotret. Ini memiliki sistem menu intuitif dan EVF resolusi tinggi yang besar. Ini juga memiliki masa pakai baterai yang sangat baik yang dapat Anda perpanjang lebih jauh dengan menggunakan baterai portabel untuk hari pengambilan gambar yang lebih lama.
Ini memotret dengan cepat 13 fps dalam mode pemotretan beruntun kecepatan tinggi, yang berarti Anda dapat menangkap semburan cepat gerakan cepat. Kamera ini juga memiliki berbagai pilihan kecepatan pemotretan dalam mode penggerak kecepatan rendahnya, memberi Anda kontrol yang lebih tepat atas laju burstnya. Ini fitur dua slot kartu memori, termasuk slot kartu CFexpress berkecepatan tinggi, yang memberikan buffer foto hampir tak terbatas yang memastikan Anda dapat memotret terus menerus tanpa gangguan. Kualitas gambarnya juga sangat baik secara keseluruhan, dan memiliki penanganan noise yang fantastis untuk kondisi cahaya rendah.
Yang mengatakan, itu tidak memiliki fokus otomatis paling efektif di pasar, dan itu berjuang terutama untuk melacak wajah yang bergerak secara konsisten. Namun, ia melakukan pelacakan pekerjaan yang sangat baik dan menjaga objek bergerak tetap fokus, dan memiliki banyak titik deteksi. Ini juga memiliki fitur stabilisasi gambar dalam tubuh dan melakukan pekerjaan yang baik dalam menstabilkan guncangan kamera saat memotret dengan genggam. Secara keseluruhan, ini adalah salah satu kamera terbaik untuk fotografi satwa liar yang telah kami uji.
Canon EOS R6
Canon EOS R6 adalah kamera terbaik yang kami uji untuk fotografi cahaya rendah. Ini adalah kamera full-frame dari jajaran mirrorless R-series Canon, menawarkan banyak fitur dari Canon EOS R5 kelas atas dengan harga yang lebih terjangkau. Ini fitur sensor full-frame 20,1 megapiksel yang menghasilkan kualitas gambar yang luar biasa dan berkinerja baik bahkan dalam cahaya rendah, berkat kinerja ISO tinggi yang luar biasa.
Saat memotret dalam RAW, foto memiliki noise yang sangat sedikit bahkan saat Anda menaikkan ISO untuk kondisi pencahayaan yang lebih redup. Jika Anda lebih suka memotret dalam format JPEG, kualitas gambar masih fantastis, dan foto tetap tajam dan relatif bebas noise pada ISO yang lebih tinggi. Kamera ini memiliki sistem fokus otomatis yang hebat dengan lebih dari 6.000 titik deteksi untuk pemfokusan yang lebih presisi, dan melakukan pekerjaan yang baik dalam melacak subjek yang bergerak dengan cepat dan andal. Ini juga memiliki fitur stabilisasi gambar dalam tubuh, yang berarti Anda dapat memotret pada kecepatan rana yang lebih lambat dalam cahaya rendah.
Lihat Juga : Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Kamera Aksi
Meskipun demikian, masa pakai baterainya meninggalkan sesuatu yang diinginkan, karena Anda tidak dapat menggunakannya saat sedang mengisi daya. Selain itu, meskipun dapat memotret pada 11 fps cepat dalam mode pemotretan beruntun kecepatan tinggi, dibutuhkan waktu lama untuk mengosongkan buffer foto jika Anda berhasil mengisinya. Namun, jika Anda mencari pembangkit tenaga listrik dengan cahaya rendah, ini adalah pilihan bagus yang cocok untuk kebanyakan orang, berkat penanganan noise yang fantastis, autofokus yang hebat, dan ergonomi yang nyaman.
Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Kamera Aksi
Kamera aksi melayani satu-satunya tujuan – untuk menangkap momen olahraga ekstrim. Biasanya, mereka menempel di dada atau helm atlet untuk mengabadikan semua momen dari orang pertama. Akibatnya, mereka memiliki banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Jadi, jika Anda seorang pecinta olahraga ekstrim yang sedang mencari kamera aksi hebat yang akan membantu Anda mengabadikan semua momen petualangan Anda, Anda berada di tempat yang tepat. Gulir ke bawah dan temukan apa yang harus diperhatikan saat memilih kamera aksi.
Daya tahan
Memang, daya tahan adalah salah satu kualitas utama yang perlu dipertimbangkan saat memilih kamera aksi. Sayangnya, olahraga ekstrim berbahaya dan selalu dikaitkan dengan jatuh. Oleh karena itu, kamera yang ideal harus mampu menahan banyak jatuh di tanah berbatu, es, dan air agar rekaman Anda tetap aman. Pertama-tama, itu harus memiliki kasing tahan lama yang terbuat dari plastik lunak. Juga, itu harus tahan air dan debu. Kamera aksi biasanya digunakan dalam kondisi ekstrem, jadi Anda harus mencari model tahan lama yang tidak akan berhenti bekerja jika jatuh dari ketinggian 30 kaki atau tenggelam di air asin.
Selain itu, sangat penting untuk memperhatikan suhu yang dapat ditahan oleh kamera aksi. Bahkan jika Anda tidak akan menjelajahi Kutub Utara atau tengah gurun Sahara, kamera kemungkinan akan mengalami suhu ekstrem. Misalnya, menempel pada helm pengendara, sinar matahari langsung dapat mengenai perangkat untuk waktu yang lama. Selain itu, mungkin panas dengan sendirinya saat merekam video berkualitas tinggi. Saat bermain ski dengan kamera dari lereng yang tinggi dan curam, kombinasi cuaca dingin dan angin dapat memaksa banyak perangkat seperti ponsel pintar mati. Namun, kamera aksi yang bagus harus tetap berfungsi bahkan dalam kondisi cuaca buruk dan suhu ekstrem.
Kualitas video
Memang, kamera aksi yang merekam video berkualitas rendah tidak berguna di abad ke-21. Jika Anda ingin menikmati adegan yang difilmkan, Anda harus memilih perangkat yang dapat merekam video 4K. Selain itu, kamera harus memotret gambar sudut lebar untuk menangkap keindahan alam jika Anda suka menjangkau tempat-tempat yang tidak populer di kalangan wisatawan. Untuk mendapatkan video halus yang akan dinikmati orang lain, penting juga untuk mempertimbangkan perangkat stabilisasi. Jika Anda suka bergerak cepat, Anda harus memperhatikan kecepatan bingkai saat memilih kamera baru untuk memotret petualangan Anda. Misalnya, jika Anda ingin berkendara dari lereng curam secepat mungkin, jumlah minimum bingkai yang harus diambil kamera per detik adalah 60. Jika tidak, ada risiko beberapa bagian video menjadi buram.
Spesifikasi, Fitur Ekstra, dan Aksesori
Jika Anda tidak ingin membawa power bank atau setumpuk baterai untuk diganti, Anda harus membeli barang yang dapat bertahan lama dari satu kali pengisian baterai. Sangat penting untuk memperhatikan memori agar tidak membatasi diri Anda dengan waktu pengambilan gambar. Sebagian besar kamera merekam video pada kartu sd eksternal. Namun, video berkualitas tinggi membutuhkan banyak ruang. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengeksplorasi kapasitas maksimum kartu sd yang dapat digunakan kamera.
Konektivitas adalah faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat mencari kamera aksi yang bagus. Untuk mendapatkan perangkat kaya fitur yang nyaman digunakan, pilihlah kamera yang dapat dengan mudah dihubungkan ke smartphone. Ponsel dapat membantu mengobrol dengan teman, bermain game, dan bahkan mendapatkan bantuan esai online jika Anda seorang pelajar. Selain itu, dapat digunakan untuk melakukan streaming video secara langsung dari kamera dengan bantuan koneksi Bluetooth. Jika Anda kehilangan perangkat pemotretan Anda, koneksi nirkabel dapat membantu Anda menentukan lokasinya. Setelah Anda berada sekitar 30 kaki dekat dengan perangkat Anda, koneksi akan dibuat secara otomatis, sehingga Anda akan dapat menemukan kamera Anda, bahkan jika itu terkubur di pasir.
Agar tidak kesulitan memasang kamera kami atau memasang pelindung ekstra, lihat aksesori apa yang tersedia untuk perangkat Anda. Selain itu, perhatikan baik-baik harganya. Sayangnya, beberapa produsen membebankan banyak biaya untuk aksesori sederhana karena tidak ada analog yang lebih murah dengan bentuk yang sama.
Kontrol dan Layar
Kontrol dan layar https://www.cq9.info/ sangat penting untuk kamera aksi karena menyederhanakan penggunaan. Dalam kebanyakan kasus, sarung tangan pelindung diperlukan saat melakukan olahraga ekstrem. Karena itu, tombolnya harus besar. Jika demikian, Anda tidak perlu melepas sarung tangan untuk berhenti memotret atau menghapus beberapa file. Idealnya, itu harus memiliki tombol terpisah untuk membuat bidikan dan kontrol suara. Ini akan membantu Anda memulai, menjeda, dan mengakhiri pemotretan dengan mengucapkan perintah tertentu. Akibatnya, Anda tidak perlu melepas helm, misalnya. Selain itu, kamera yang bagus harus dilengkapi dengan layar besar untuk menonton semua adegan pemotretan tanpa menggunakan peralatan tambahan. Namun, hindari kamera aksi dengan layar sentuh jika Anda penggemar olahraga ekstrem. Tidak nyaman untuk menggunakannya dalam kondisi yang menantang.
Jika Anda berencana untuk memulai bisnis fotografi : Berapa Biaya Memulai Bisnis Fotografi?
Cara Menjadi Fotografer Alam maxbet (dan Tugas Utamanya)
Fotografer alam maxbet adalah profesional artistik yang menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk menangkap gambar yang indah dari satwa liar yang menakjubkan di Bumi. Jika Anda ingin menjadi fotografer alam, penting untuk mengembangkan keterampilan teknis utama melalui pengalaman atau pelatihan, serta portofolio yang kuat yang dapat Anda gunakan untuk menjual gambar dan keahlian Anda. Dalam artikel ini, kami membahas apa itu fotografer alam, tanggung jawab utama mereka dan memberi Anda daftar langkah-langkah yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda memulai karir Anda sebagai seorang fotografer.
Apa itu fotografer alam?
Fotografer alam adalah individu yang menggunakan keahlian fotografinya untuk menangkap gambar pemandangan alam, tumbuhan, dan hewan. Mereka sering menggunakan teknik yang mengesankan untuk membantu membingkai bidikan mereka dan memotret berbagai hal, seperti pemandangan gunung yang mengesankan, hewan yang sedang beraksi, atau bahkan gambar kehidupan laut di bawah air. Seorang fotografer alam sering bekerja selama bertahun-tahun untuk mengembangkan keahlian, portofolio, dan reputasi mereka yang kuat untuk membantu mereka mengembangkan karir mereka dan menjual gambar mereka sebagai pekerja lepas atau menemukan posisi penuh waktu dengan publikasi.
Apa yang dilakukan seorang fotografer alam?
Seorang fotografer alam melakukan banyak tugas sepanjang karir mereka, termasuk:
- Mempelajari habitat dan perilaku hewan tertentu
- Meneliti lokasi geografis dan cara menavigasinya
- Mempersiapkan dan membersihkan peralatan kamera, termasuk lensa, tripod, dan lainnya
- Menggunakan alat atau lensa khusus untuk menangkap gambar yang mengesankan
- Dengan sabar menunggu dalam kondisi iklim yang berbeda agar satwa liar muncul
- Bepergian ke lokasi di seluruh dunia untuk menangkap pemandangan alam tertentu
- Mengatur gambar untuk tampilan dan galeri
- Menghubungi majalah dan surat kabar untuk menjual gambar
Gaji - Fotografer, rata-rata, menghasilkan $17,26 per jam, namun mereka yang memiliki beberapa tahun pengalaman ekstra dapat menghasilkan antara $20,26 hingga $23,03 per jam. Beberapa manfaat kerja yang paling umum bagi fotografer mungkin termasuk jadwal kerja yang lebih fleksibel, penggantian jarak tempuh, dan pencocokan 401(k).
Prospek pekerjaan
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), pada Mei 2019, prospek pekerjaan fotografer diprediksi turun 4% antara 2019 dan 2029. Namun, mereka memprediksi kemungkinan peningkatan permintaan fotografer yang menggunakan teknologi drone, yang dapat mencakup bidikan udara dari alam dan satwa liar.
Bagaimana menjadi fotografer alam
Berikut adalah daftar langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk membantu Anda menjadi fotografer alam:
1. Pahami tempat terbaik untuk memotret satwa liar
Tergantung pada lokasi mana yang mereka pilih, fotografer dapat menemukan berbagai satwa liar dan pemandangan alam untuk dipotret. Sebelum memulai karir sebagai fotografer alam, penting untuk mengetahui satwa liar apa yang dapat ditemukan di lokasi geografis tertentu dan waktu terbaik dalam setahun untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut untuk mengambil gambar yang menakjubkan. Jika saat ini Anda tidak memiliki cukup waktu atau sumber daya untuk melakukan perjalanan jarak jauh, pertimbangkan untuk meneliti bioma atau taman nasional yang dekat dengan Anda dan pahami satwa liar yang populer di daerah tersebut. Kemudian, lakukan perjalanan singkat ke lokasi tersebut dan berlatih memotret.
2. Ketahui waktu yang tepat untuk berada di luar
Mengetahui waktu yang tepat untuk berada di luar penting bagi fotografer alam karena beberapa hewan lebih aktif pada waktu yang berbeda dalam sehari. Meskipun fotografer alam sering kali membutuhkan keterampilan kesabaran yang kuat, mengetahui kapan satwa liar tertentu mungkin muncul akan sangat membantu.
Mengetahui waktu yang tepat juga berguna untuk menangkap gambar dalam pencahayaan terbaik. Beberapa pencahayaan outdoor terbaik untuk fotografer adalah matahari terbit dan terbenam, juga dikenal sebagai jam emas. Jadi, jika Anda mengetahui hewan tertentu paling aktif antara pagi dan siang hari, sebaiknya siapkan peralatan Anda sebelum matahari terbit dan mudah-mudahan menangkap gambar mereka saat pencahayaan paling indah.
3. Pertimbangkan pendidikan tinggi
Mengejar pendidikan tinggi, seperti gelar sarjana atau master dalam fotografi, dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan dan kredensial Anda sebagai seorang fotografer. Beberapa sekolah dan universitas juga menawarkan kelas khusus untuk fotografi alam. Pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi juga dapat memungkinkan Anda untuk berjejaring dengan calon fotografer lainnya, yang mungkin dapat membantu Anda menemukan pekerjaan atau peluang fotografi lainnya di masa mendatang. Jika Anda tidak dapat mengejar gelar sarjana, pertimbangkan untuk mencari secara online lokakarya fotografi atau program sertifikat di dekat Anda yang masih dapat memberi Anda pelatihan tambahan dalam waktu yang lebih singkat.
4. Kembangkan portofolio
Mengembangkan portofolio dapat sangat membantu bagi calon fotografer alam karena dapat memungkinkan Anda untuk mendemonstrasikan karya Anda kepada calon pemberi kerja, pembeli, atau klien. Portofolio sering kali terdiri dari beberapa gambar terbaik Anda ke dalam format tampilan, seperti tayangan slide digital atau buku fisik. Hal ini dapat memungkinkan individu untuk melihat pekerjaan Anda, menentukan keahlian Anda sebagai foto.
Baca juga artikel berikut ini : Apa itu Kompresi Lensa dan Cara Menggunakannya di Foto Anda Dalam Dunia Fotografi
Apa itu Kompresi Lensa dan Cara Menggunakannya di Foto Anda Dalam Dunia Fotografi
Pernahkah Anda mendengar seseorang mengatakan bahwa lensa telefoto “memampatkan” latar belakang atau “meratakan” gambar? Apa sebenarnya artinya ini? Jarak yang dirasakan antara subjek Anda dan pemandangan lainnya bergantung pada dua hal: di mana Anda berdiri relatif terhadap subjek Anda untuk mengambil foto dan panjang fokus lensa yang Anda pilih. Dalam artikel singkat ini, saya ingin membahas
Bukan Kompresi Lensa!
Saya sering mendengar fotografer mengatakan bahwa gambar yang diambil dengan lensa telefoto akan tampak memiliki jarak subjek-ke-latar belakang yang lebih pendek daripada yang diambil dengan lensa sudut lebar. Ini tidak sepenuhnya benar. Jika Anda mengambil dua foto dari tempat yang persis sama, satu dengan lensa sudut lebar dan satu lagi dengan lensa telefoto, mereka akan memiliki persepsi jarak yang sama dari depan ke belakang – itu karena perspektifnya tidak berubah! Untuk melihatnya, potong gambar yang diambil dengan lensa lebar ke bidang pandang yang sama seperti lensa telefoto. Dan ya, kualitas hasil panennya akan mengerikan, tapi bukan itu intinya! Intinya crop akan terlihat identik dengan bidikan telefoto.
Lihatlah dua gambar ini. Yang pertama diambil pada panjang fokus 24 mm, sedangkan yang kedua diambil pada panjang fokus 70 mm. Kedua bidikan diambil dari tempat yang persis sama, pada tripod, dan saya memfokuskan pada jembatan di tengah gambar.
Sekarang saya akan memotong bidikan lebar sehingga komposisinya sama dengan bidikan telefoto. Untuk membandingkan bidikan, saya harus memperbesar hasil panen kira-kira 285%, bukan sesuatu yang biasanya saya sarankan untuk dilakukan! Perhatikan bagaimana potongan ini terlihat sama dengan bidikan yang diambil pada 70 mm. Jembatan tidak terdistorsi dan pagar dermaga pemancingan (sebelah kanan) berada di lokasi yang sama. Dengan kata lain, tidak ada distorsi atau “kompresi” menggunakan panjang fokus yang lebih panjang.
Satu-satunya perbedaan adalah kedalaman bidang mereka. Latar depan tidak setajam foto yang diambil pada 70 mm. Ternyata kedalaman bidang adalah properti, tidak hanya apertur, tetapi juga panjang fokus, jarak kamera ke subjek, dan ukuran sensor. Namun, itu diskusi untuk artikel lain!
Hal penting yang harus disadari dalam contoh di atas adalah jarak dari kamera ke subjek tidak berubah. Akibatnya, proporsi dalam gambar tidak berubah. Jika kaki Anda tidak bergerak saat mengambil bidikan, maka efek yang diberikan lensa telefoto sama persis dengan cropping, meskipun tanpa kehilangan detail dan ketajaman yang akan Anda temukan dalam crop.
Apa itu Kompresi Lensa?
Jadi apa itu kompresi lensa? Kompresi lensa memang terjadi saat Anda mengambil gambar dengan lensa telefoto, tetapi itu bukan karena lensa atau panjang fokusnya. Itu karena kita cenderung berdiri lebih jauh dari subjek kita saat kita menggunakan lensa panjang. Kombinasi lensa panjang dan jarak kamera-ke-subjek ini memberi kesan kepada pemirsa bahwa objek yang jauh lebih besar dari yang sebenarnya. Akibatnya, ini memberi kesan bahwa latar belakang telah menarik lebih dekat ke subjek. Efek sebaliknya terjadi saat Anda menggunakan lensa sudut lebar. Saat kami menggunakan lensa lebar, kami cenderung berdiri lebih dekat ke subjek kami dibandingkan dengan lensa telefoto. Karena kedekatan relatif ini, benda-benda dekat akan terlihat secara proporsional lebih besar daripada benda-benda di kejauhan. Akibatnya, elemen latar belakang menjadi jauh lebih kecil dan tampak lebih jauh.
Berikut adalah dua contoh. Dalam bidikan pertama ini saya menggunakan lensa panjang. Perhatikan seberapa dekat kapal barang itu dengan burung-burung. Sebenarnya, mereka mungkin berjarak sekitar satu kilometer dari satu sama lain.
Dalam foto kambing ini saya menggunakan lensa wide angle. Perhatikan seberapa besar kepala kambing tampak relatif terhadap tubuhnya.
Yang penting di sini bukan karena saya menggunakan lensa yang berbeda, tetapi fakta bahwa subjek saya ke jarak kamera sangat berbeda di setiap gambar. Untuk gambar burung dan kapal barang jarak kamera-ke-subjek (burung) saya mungkin 100 meter. Dalam gambar kambing, kamera saya benar-benar berjarak beberapa inci dari hidungnya!
Dua contoh terakhir ini tidak menjelaskan secara tepat tentang kompresi lensa, terutama karena keduanya berasal dari dua subjek yang berbeda. Untuk memperjelas mengapa kompresi terjadi, mari kita lihat serangkaian foto. Gambar-gambar ini diambil sehingga subjek (putri saya yang sangat kooperatif dan sabar) muncul dengan ukuran yang relatif sama di setiap foto. Untuk melakukan ini, saya harus memindahkan kamera lebih jauh darinya setiap kali saya meningkatkan panjang fokus. Ini layak untuk diulang. Saya harus menyesuaikan jarak antara dia dan kamera agar ukuran dia tetap sama dalam bingkai. Perhatikan baik-baik latar belakang. Juga, hanya catatan singkat, saya bukan fotografer potret, jadi tolong jangan berkomentar kasar tentang pencahayaan dan pose!
Gambar pertama diambil pada 24mm. Lihatlah hamparan latar belakang yang luas; itu memberi pemirsa rasa tempat. Perhatikan bendera pgsoft dan seberapa jauh penanam bunga muncul. Juga, karena aku berdiri begitu dekat
Baca Juga Artikel Berikut Ini : Alasan Menggunakan Lensa Standar Untuk Fotografi Jalanan
Alasan Menggunakan Lensa Standar Untuk Fotografi Jalanan
Henri-Cartier Bresson terkenal karena penggunaan lensa 50mm, lensa standar pada kamera film 35mm. Jika itu cukup baik untuk Henri, maka saya kira itu cukup baik untuk sebagian besar fotografer jalanan dan perjalanan modern. Ketika saya bekerja di majalah EOS (Canon), kami menerbitkan artikel tentang seorang fotografer yang bepergian ke India hanya dengan lensa standar 50mm f/1.2. Foto-fotonya indah.
Tapi ada apa dengan lensa standar yang begitu menarik bagi fotografer jalanan dan perjalanan? Saya senang Anda bertanya! Mari lihat.
Apa itu lensa standar?
Lensa standar adalah lensa prima dengan panjang fokus kira-kira setara dengan panjang pengukuran diagonal sensor (atau film). Lensa standar pada kamera full-frame akan memiliki panjang fokus 42mm. Ini adalah lensa yang menghasilkan bidang pandang yang mirip dengan mata manusia atau tampak alami.
Dalam praktiknya, lensa 50mm dianggap sebagai standar untuk kamera full-frame (walaupun Pentax membuat lensa 42mm). Lensa 35mm atau 28mm adalah standar untuk kamera APS-C, dan lensa 25mm adalah standar untuk kamera Micro Four-Thirds.
Semua foto dalam artikel ini saya buat dengan lensa Fujinon 35mm f1.4, lensa standar pada kamera Fujifilm X-T1 saya. Lensa standar memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Lensa standar mudah dirancang dan dibuat
Lensa standar mudah dirancang dan dibuat. Kualitas optiknya luar biasa. Mereka bukan lensa besar dan tidak membutuhkan bahan baku sebanyak lensa yang lebih besar. Mereka tidak mahal untuk produsen dan penghematan diteruskan ke pembeli.
Tetapi itu tidak berarti Anda harus membeli lensa standar termurah yang dapat Anda temukan. Anda juga perlu mempertimbangkan kualitas build, kinerja fokus otomatis, dan tahan cuaca saat membeli lensa standar. Lensa standar $ 100 itu mungkin terlihat seperti tawar-menawar, tetapi Anda dapat dengan mudah berharap Anda telah membeli sesuatu yang lebih baik.
2. Lensa standar relatif kecil
Ukuran lensa standar yang kecil adalah kabar baik jika Anda akan berjalan-jalan selama berjam-jam untuk mengambil foto. Semakin ringan kit Anda, semakin banyak energi yang Anda miliki untuk fotografi.
Lensa yang lebih kecil juga lebih tidak mencolok saat mengambil foto orang di jalan. Jika Anda menggunakan lensa telefoto dan mengarahkannya ke seseorang, jelas bahwa Anda memotret mereka. Tapi gunakan lensa standar dan Anda bisa mengambil foto gedung, jalan, atau pemandangan secara umum. Anda dapat mengambil foto seseorang tanpa mengarahkan kamera langsung ke mereka (asalkan Anda tidak terlalu dekat). Anda jauh lebih mungkin untuk diabaikan.
Saya membuat foto ini di Hangzhou, China dengan lensa standar. Gadis-gadis itu tidak memperhatikanku. Ini membantu bahwa mereka benar-benar asyik dengan apa yang mereka lakukan.
3. Lensa standar memiliki aperture lebar
Ini adalah kabar baik jika Anda bekerja dalam cahaya rendah atau suka menggunakan aperture lebar untuk efek kreatif. Jika Anda menyukai bokeh, Anda akan senang menggunakan lensa standar. Saya menggunakan aperture lebar pada lensa standar saya untuk membuat foto ini. Saya sengaja fokus pada kepala naga dan mengaburkan latar belakang.
4. Anda dapat fokus dekat dengan subjek
Sebagian besar lensa standar yang dibeli dari http://139.99.93.175/ mampu memfokuskan cukup dekat ke subjek. Artinya, Anda dapat mengambil foto close-up tanpa harus mengganti lensa atau menggunakan tabung ekstensi atau lensa close-up. Kemampuan ini, dikombinasikan dengan aperture lebar, membuat lensa standar menjadi sangat serbaguna.
Info lainnya : Dampak Corona Pada Fotografi Digital
Anda dapat mundur dari subjek dan mengambil foto yang mencakup banyak pemandangan. Demikian juga, Anda dapat bergerak dari dekat dan mengambil dari dekat. Anda dapat membuka aperture dan menciptakan bokeh, atau menghentikannya dan mendapatkan lebih banyak pemandangan dalam fokus.
Fotografi 101: Apa yang Perlu Anda Ketahui untuk Menjadi Fotografer yang Lebih Baik?
Mungkin Anda baru saja mendapatkan DSLR pertama Anda dan Anda tidak puas dengan gambarnya, atau mungkin Anda ingin belajar cara memotret anak Anda dengan lebih baik. Apa pun alasannya, Anda ingin mengambil gambar yang lebih baik. Tetapi fotografi lebih kompleks daripada sekadar menekan tombol. Dengan semua informasi di luar sana, di mana Anda harus mulai?
Jika Anda ingin mempelajari cara mengambil gambar yang lebih baik, ada sejumlah konsep berbeda untuk ditemukan dan sejumlah cara berbeda untuk menjelajahinya. Panduan Fotografi 101 oleh https://www.pragmaticcasino.org/ mengeksplorasi berbagai topik yang harus Anda ketahui, serta cara terbaik untuk belajar.
Fotografi 101: Apa yang harus Anda ketahui?
Paparan
Eksposur adalah seberapa terang atau gelap suatu gambar. Jika gambar terlalu terang, itu akan menjadi terlalu terang. Jika gambar terlalu gelap, maka pencahayaannya kurang. Istilah ini berasal dari ide dasar tentang cara kerja kamera dengan memaparkan sensor digital atau film ke cahaya. Eksposur foto didasarkan pada tiga pengaturan utama, yang semuanya dapat Anda gunakan dengan mempelajari mode manual: apertur, kecepatan rana, dan ISO .
Memahami eksposur melalui mode manual membutuhkan waktu dan latihan, tetapi mulailah dengan dasar-dasarnya. Aperture adalah ukuran bukaan pada lensa, bukaan lebar akan membiarkan lebih banyak cahaya masuk untuk gambar yang lebih cerah. Kecepatan rana adalah berapa lama sensor kamera terpapar cahaya—gunakan kecepatan rana lambat dan Anda dapat memperoleh gambar yang cerah meskipun diambil saat senja. ISO adalah seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Anda bisa menaikkannya jika pengaturan shutter speed dan aperture masih menghasilkan foto yang terlalu gelap.
Gerak, Kedalaman, dan Kebisingan
Pertama, kuasai cara mendapatkan gambar yang terekspos dengan benar dengan mengatur aperture, kecepatan rana, dan ISO Anda sendiri. Tetapi langkah selanjutnya adalah mempelajari bagaimana elemen-elemen tersebut memengaruhi sisa gambar. Kecepatan rana , misalnya, memengaruhi gerakan. Apa pun yang bergerak saat rana terbuka akan menjadi buram, jadi kecepatan rana yang lambat menciptakan buram sementara kecepatan rana yang lebih cepat membekukan gerakan.
Bukaan juga memengaruhi seberapa banyak gambar berada dalam fokus. Anda mungkin pernah melihat potret dengan latar belakang melamun, tidak fokus, dan gambar lanskap yang hampir setiap detailnya tajam. Itu semua dikendalikan melalui aperture. ISO mempengaruhi lebih dari sekedar eksposur juga. ISO tinggi menciptakan noise, atau bintik pada gambar, sehingga ISO yang lebih tinggi tidak memberi Anda kualitas gambar yang baik dibandingkan dengan ISO yang lebih rendah.
Komposisi
Setelah Anda menguasai eksposur, dan bagaimana apertur, kecepatan rana, dan ISO memengaruhi elemen lain dari gambar Anda, apa yang akan Anda foto? Itu soal komposisi. Mengubah apa yang Anda lihat melalui jendela bidik dengan memperbesar, bergerak ke sudut yang berbeda, berlutut atau memanjat tangga adalah masalah komposisi.
Komposisi adalah apa yang dimaksud seseorang ketika mereka mengatakan seseorang memiliki “mata untuk fotografi.” Tapi, ada unsur komposisi yang bisa diajarkan. Aturan sepertiga misalnya membantu Anda memutuskan di mana menempatkan subjek dalam bingkai.
Fokus
Agar subjek foto tetap tajam, Anda perlu mempelajari beberapa teknik pemfokusan yang berbeda. Ada berbagai mode fokus otomatis yang membantu Anda mendapatkan bidikan yang tajam. Autofokus titik tunggal memungkinkan Anda memilih bagian gambar mana yang akan difokuskan, misalnya, alih-alih meminta kamera memilih titik untuk Anda. Anda juga dapat mengatur kamera untuk fokus satu kali, atau tetap fokus, seperti untuk memotret olahraga.
Lampu
Fotografi berasal dari kata Yunani yang berarti “menulis dengan cahaya”. Memahami cahaya dalam fotografi sangat penting untuk menjadi fotografer hebat. Fotografer terbaik tidak hanya mencari objek untuk difoto, tetapi objek dengan pencahayaan yang bagus.
Memahami cahaya adalah masalah mengetahui bagaimana dan kapan mencarinya, serta bagaimana memanipulasinya. Misalnya, mudah untuk menemukan pencahayaan yang baik pada hari berawan atau sekitar satu jam sebelum matahari terbenam. Penting juga untuk memahami di mana menempatkan cahaya—seperti jika Anda harus memotret dengan matahari masuk dari belakang subjek Anda, ke samping atau di depan. Terakhir, fotografer juga harus tahu cara memanipulasi cahaya itu, atau cara menggunakan lampu kilat atau pencahayaan studio lainnya untuk mendapatkan gambar yang bagus, meskipun cahaya yang ada tidak terlalu bagus.
Pemrosesan foto
Untungnya, Anda tidak lagi harus memiliki kamar gelap untuk menyempurnakan gambar Anda. Mempelajari cara menggunakan program seperti Photoshop atau Lightroom adalah langkah besar untuk membuat gambar yang lebih baik. Dengan memotret dalam format file RAW, Anda memiliki kendali atas ketajaman gambar, keseimbangan putih, dan eksposur bahkan setelah Anda mengambil bidikan. Hal yang lebih baik untuk dipelajari adalah cara mengedit gambar tanpa membuatnya terlihat jelas bahwa Anda mengedit gambar tersebut. Pengeditan fotografi terbaik adalah yang menyatu dengan mulus, menghasilkan foto yang lebih baik, tetapi foto yang tetap terlihat seperti foto.
Lihat Juga: KAMERA TERBAIK UNTUK FOTOGRAFI.